10 Universitas di Indonesia yang Memiliki Jurusan Sastra Jerman – Bahasa Jerman ialah salah satu dari sepuluh bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Apalagi, literatur berbahasa Jerman terkenal dengan pendidikannya yang terbaik, dengan 80 pemenang Nobel di bidang fisika, kedokteran, sastra, dan bidang lainnya. slot mahjong Berdasarkan fakta tersebut, mempelajari bahasa ini dalam lanskap sastra menjadi relevan.
Jika belum tahu garis besarnya, secara umum, Sastra Jerman berfokus pada pertanyaan seperti bagaimana bahasa Jerman berkembang? Atau bagaimana sastra Jerman abad pertengahan dan modern dianalisis dalam konteks budaya tertentu? Lulusan dari gelar ini dapat bekerja di sektor budaya, penerbitan atau perdagangan pers.Jurusan ini memberikan pengajaran yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi dalam komunikasi lisan dan tertulis; wawasan tentang bentuk, penggunaan dan makna bahasa; dan pengetahuan tentang sastra Jerman, sejarah budaya dan isu-isu kontemporer.
10 Universitas di Indonesia yang Memiliki Jurusan Sastra Jerman
- Universitas Negeri Jakarta > 451 peminat
- Universitas Padjadjaran > 436 peminat
- Universitas Pendidikan Indonesia > 402 peminat
- Universitas Negeri Yogyakarta > 356 peminat
- Universitas Negeri Malang > 323 peminat
- Universitas Indonesia > 297 peminat
- Universitas Negeri Medan > 228 peminat
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember > 196 peminat
- Universitas Negeri Surabaya > 189 peminat
- Universitas Negeri Surabaya > 182 peminat
Jurusan Sastra Jerman memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh tingkat kemahiran tinggi (menengah-tinggi ACTFL) dalam bahasa Jerman dan mengembangkan pemahaman kritis mendalam tentang kehidupan budaya bahasa Jerman, dulu dan sekarang. Lulusan dipersiapkan untuk berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Jerman untuk berfungsi dengan baik dalam konteks lintas budaya, dan memberikan kontribusi akun pro kamboja yang berarti untuk mengatasi tantangan global saat ini.
Kompetensi dasar Dalam Jurusan Sastra Jerman
Komunikasi – Kemahiran bahasa tingkat lanjut dalam empat keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara .Kolaborasi – Mahasiswa menggunakan bahasa asli dan bahasa yang mereka peroleh untuk belajar dari dan bekerja sama lintas budaya dengan anggota tim global, berbagi tanggung jawab dan membuat kompromi yang diperlukan sambil bekerja menuju tujuan bersama. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah – Mahasiswa dapat membingkai, menganalisis dan mensintesis informasi serta menegosiasikan makna lintas bahasa dan budaya untuk mengeksplorasi masalah dari perspektif mereka sendiri dan berbeda. Literasi Informasi – Mahasiswa dapat mengakses, mengelola dan secara efektif menggunakan sumber-sumber yang otentik secara budaya dengan cara yang etis dan legal. Literasi Media – mahasiswa mengevaluasi sumber otentik untuk memahami bagaimana media mencerminkan dan mempengaruhi bahasa dan budaya